Rabu, 25 September 2013
SURAT CINTA (Ws Rendra)
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !
Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan.
Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu :
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain ……
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.
Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit :
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.
Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !
kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !
Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan.
Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu :
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain ……
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.
Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit :
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.
Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !
Sabtu, 14 September 2013
Sejarah terbentuknya DRUGHI Juventus [kelompok fans berat juventus]
Sejarah terbentuknya DRUGHI juventus
Kelompok
superter sejati Juventus yang pertama muncul di pertengahan tahun
70-an. Saat itu ada dua kelompok tifosi sayap kiri dan organisasinya
masih belum bagus. Dua kelompok itu adalah Venceromos dan Autonomia
Bianconera. Lalu di tahun 1976 terbentuklah 2 kelompok suporter ultras
sejati Juve, Fossa Dei Campioni dan Panthers. Baru setahun kemudian
kelompok tifosi ultras yang legendaris berdiri, Fighters. Kelompok ini
diprakarsai oleh Beppe Rossi. Beliau merupakan tokoh yang sangat
berpengaruh bagi seluruh tifosi Juve dan menjadi panutan para ultras
muda di Turin.
Awal era 80-an kelompok-kelompok suporter
baru bermunculan. Gioventu Bianconera, Area Bianconera, dan Indians
adalah beberapa diantaranya. Dua kelompok ultras yang ekstrim juga
berdiri di periode ini, Viking dan Nucleo Armato Bianconero (N.A.B).
Dua kelompok ini benar-benar menjadi grup tifosi yang dihormati di
dalam dan di luar Delle Alpi. Viking dan N.A.B adalah kelompok yang
benar-benar mengingatkan orang pada kata hooligans. Itu dikarenakan
mereka tidak pernah takut bertempur dengan supporter klub manapun di
dalam atau di luar stadion. Tahun 1983 kelompok Juventini yang berbeda
dibentuk untuk menjalani partai tandang pertama mereka ke Eropa (Liege,
Belgia tahun 1983).
Tahun 1987 kelompok tifosi bersejarah
Fighters akhirnya dibubarkan setelah berjaya selama 10 tahun.
Penyebabnya saat itu karena terjadi banyak kekerasan dan perkelahian
dalam partai tandang ke Florence, melawan rival Juve, Fiorentina.
Sebagian besar anggota Fighters lama, bersama dengan anggota Indians
dan Giuventu Bianconera, membentuk sebuah kelompok supporter ultras
yang baru, Arancia Meccanica (Clockwork Orange). Nama ini terinspirasi
oleh film Stanley Kubrick berjudul sama yang populer saat itu.
Nama
itu menimbulkan kesan kekerasan dan negatif sehingga menimbulkan
banyak masalah. Karena itu kelompok ini dipaksa untuk merubah nama
kelompok mereka. Para fans sepakat untuk membodohi politisi kota Turin
dengan merubah nama kelompok mereka menjadi Drughi. Drughi merupakan
nama geng dimana tokoh utama film Clockwork Orange, Alex, bergabung.
Lucunya, para politisi Turin terlambat menyadari hal ini. Drughi pun
berkembang dan menjadi kelompok supporter terpenting dalam sejarah
Juventus. Dalam kurun waktu antara 1988 sampai 1996 Drughi memiliki
10.000 anggota.
Pada tahun 1993 beberapa anggota Drughi
memperoleh otonomi dan menghidupkan kembali kelompok tifosi lama,
Fighters. Empat tahun setelahnya Fighters dan Drughi bersaing untuk
menjadi yang terbaik di La Curva Scirea. Drughi menggantung banner
mereka tepat di tengah La Curva Scirea Delle Alpi, sedangkan Fighters
harus memasang banner mereka di sebelah kanannya.
Setelah
Juve memenangkan Piala Champions atas Ajax tahun 1996, para supporter
sangat bergembira dan memutuskan untuk berkolaborasi. Drughi, Fighters,
dan beberapa kelompok kecil lainnya di La Curva Scirea memutuskan
untuk bersama mendukung Juve dibawah satu nama, Black and White
Fighters Gruppo Storico 1977. Nama Fighters pun memperoleh kembali
kejayaan seperti awalnya tepat 20 tahun sejak kelompok supporter itu
berdiri.
Langganan:
Postingan (Atom)